Pada
tahun 1950 disaat terciptanya super komputer yang harganya terpatok mahal, para
ilmuan pun dituntut untuk membuat sebuah sistem yang dapat mengendalikan
beberapa terminal sekaligus. Pada saat itu lah tercipta sistem jaringan komputer
pertama yaitu TSS (Time Sharing System)
yang berguna untuk melayani beberapa terminal secara bersamaan.
Terima
kasih kepada Negara paman Sam yang tidak mau kalah dengan Negara Rusia yang telah
meluncurkan satelit bernama Sputnik pada tahun 1957, di tahun berikutnya yaitu
1958 Negara paman Sam akhirnya meluncurkan satelit yang bernama Advanced Research Projects Agency atau lebih
dikenal dengan nama ARPA yang pada akhirnya akan melahirkan jaringan global
pertama di dunia.
Seiring
berjalannya waktu teknologi jaringan berkembang sangat pesat, dari yang namanya
buka google bisa ditinggal nyeduh
kopi dulu sampai download film tidak
sampai satu tarikan nafas panjang. Pada awal perkembangan di tahun 1990an sampai
awal 2000an teknologi jaringan untuk terhubung ke internet masih menggunakan
teknologi dial-up. Pasti banyak anak-anak generasi 90an yang merasakan tidak
bisa internetan karena telepon rumahnya sedang dipakai oleh orang tua atau pun diomeli
oleh orang tua mereka karena tagihan telepon yang membengkak, itu semua terjadi
karena teknologi dial-up masih jadi satu dengan saluran telepon rumah. Kecepatan
jaringan pada waktu itu juga masih berkisar 56Kbps (Kilo Bit per Second) atau sekitar
7KBps (Kilo Byte per Second), ya kira-kira buat download lagu yang ukurannya
3mb bisa ditinggal masak indomie dulu lah.
Tidak
lama setelah maraknya internet di dunia akhirnya jaringan ADSL mulai menjadi
tren karena kecepatannya yang sampai tiga puluh kali lipat dari generasi
pendahulunya walaupun proses transfer data untuk upload tidak secepat
downloadnya, tapi setidaknya di era ini modem sudah tidak numpang lagi pada saluran telepon (karena sudah memakai splitter untuk
memisahkan antara jaringan ADSL dengan saluran telepon) dan kita juga sudah
bisa ber-streaming ria di internet.
Dari
awalnya berselancar di internet hanya untuk basis desktop mulailah datang
penemuan untuk dapat berselancar bebas di perangkat ponsel dengan datangnya
penemuan GPRS (General Packet Radio Services), ini adalah jaringan nirkabel
pertama yang dapat terhubung ke internet. Awalnya kecepatan GPRS ini sama
dengan kecepatan jaringan dial-up (ya
namanya juga penemuan awal). Kecepatan yang masih rendah ini juga diperuntukan
awalnya hanya untuk membuka artikel-artikel ringan di internet saja.
Para
ilmuan terus berusaha menyempurnakan cara menyampaian data seiring berjalannya
waktu, sampai akhirnya terlahir lah jaringan yang sudah mulai memakai kabel FO
(Fiber Optic) yang kecepatannya sampai ratusan kali lipat dibanding
pendahulunya yaitu jaringan dengan kabel Coaxial. Contoh nyatanya di Indonesia sudah
terlihat jelas, perpindahan dari Speedy menjadi IndieHome yang dilakukan oleh PT
Telkom. Jaringan yang dipakai Speedy masih menggunakan kabel Coaxial, berbeda
dengan jaringan yang dipakai IndieHome yang sudah memakai kabel FO.
Perkembangan
yang pesat ini tidak hanya di jaringan kabel saja, jaringan nirkabel juga
berkembang sangat pesat. Yang awalnya jaringan nirkabel masih menggunakan GPRS,
sampai sekarang sudah muncul penemuan jaringan nirkabel yaitu 4G (4th
Generation of Technology). Kecepatan pada 4G ini sampai sepuluh kali lipat dari
generasi sebelumnya HSPA atau bila dibandingkan dengan kecepatan pada jaringan
GPRS adalah lima ratus kali lipat, wow.
Sudah banyak provider di Indonesia yang menawarkan layanan untuk jaringan 4G,
tetapi masalah sinyal yang belum merata menjadi kendala utamanya.
Akhir-akhir
ini negara dengan internet tercepat yaitu Korea Selatan kabarnya sedang
mengembangkan teknologi 5G (5th Generation of Technology) yang
kecepatannya hingga menyentuh satuan Gbps(Giga Bit per Second). Bila kabar
tersebut ternyata benar, artinya para internet
speed junky wajib menggunakan harddisk SSD karena tidak akan lucu bila kecepatan
internetnya lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan harddisk itu sendiri? Haha.
Komentar
Posting Komentar