Pada cuplikan animasi diatas saya akan jabarkan beberapa prinsip animasi yang dipakai beserta penjelasannya.
- Squash and Stretch
- Disaat si bocah menusukkan jarinya ke ujung pensil, kulit pada jempol anak bocah tertekan kedalam.
- Disaat laser menembus langit, ujung dari laser tersebut ukurannya pada awalnya kecil lalu perlahan meregang membesar setelah beberapa frame.
- Anticipation
- Disaat si bocah akan menusukkan jarinya ke ujung pensil, jempol si bocah tersebut membuat ancang-ancang ke atas.
- Saat dimana si bocah teriak sebelum terjadi ledakan yang menggambarkan rasa sakit si bocah tertusuk ujung pensil.
- Saat sebelum si bocah teriak, dia mengambil ancang-ancang menunduk kebawah sebelum teriak.
- Tepat disaat bangunan akan meledak, ada sinar putih yang memberitahu penonton akan terjadi terjadi ledakan.
- Saat ledakan laser akan menembus awan juga ada ancang-ancang aksi seperti ada tanda sinar lasernya terlebih dahulu sebelum ledakannya.
- Staging
- Tepat sebelum si bocah menusukkan jempolnya ke ujung pensil, sudut pandang kita diarahkan ke jempolnya agar maksut dari scene itu tersampaikan.
- Saat sebelum bangunan meledak, sudut pandang kita diarahkan keluar bangunan agar kita bisa melihat disaat bangunan itu meledak. Hal yang sama terjadi pada saat ledakan laser akan menerobos langit dan planet-planet.
- Straight Ahead and Pose to Pose
- Straight Ahead
- Adegan disaat si bocah berbicara pada awal cuplikan sebelum menusukkan jempolnya ke ujung pensil. Adegan tersebut bukan inti dari adegan tersebut, jadi sang animator tidak terlalu mementingkan detailnya.
- Disaat ledakan laser menuju langit. Pada adegan itu intinya sang animator hanya ingin menyampaikan bahwa "laser ini akan tertembak dari sini, ke sini" tetapi menggunakan transisi pada setiap pergerakkannya sehingga membuat animasi tersebut lebih hidup. Begitu juga saat laser tersebut menembus langit maupun planet-planet.
- Pose to Pose
- Disaat si bocah menusukkan jempolnya ke ujung pensil adegannya dibuat lebih dramatis, frame yang digunakan pada adegan itu lebih banyak sehingga penonton dapat merasakan apa yang dirasakan oleh si bocah itu dan membuat adegan tersebut terasa lebih dramatis.
- Adegan saat dimana si bocah akan meledak karena rasa sakit yang dia rasakan dibuat dengan frame yang lebih banyak dan juga lebih dramatis. Alasannya sama yaitu agar penonton dapat merasakan apa yang dirasakan oleh si bocah itu.
- Straight Ahead
- Follow Through and Overlapping Action
- Overlapping Action
- Saat dimana bangunan meledak, ada beberapa puing-puing bangunan yang lebih kecil terlempar lebih jauh dengan kecepatan yang lebih cepat dibandingkan puing-puing yang lebih besar.
- Overlapping Action
- Slow-In and Slow-Out
- Saat setelah si bocah tersenyum, kecepatan pergerakan tangan kirinya yang yang naik turun sambil mengepal tidak lah selalu konstan. Kecepatan pergerakannya bagaikan pendulum, yaitu lambat di awal lalu mulai cepat di pertengahan dan melambat lagi di akhir. Efek ini menimbulkan kecepatan pergerakan yang realistis untuk pergerakan tubuh normal.
- Saat cahaya laser melewati layar sambil menabrak-nabrak ke beberapa halangan seperti bangunan, awan maupun planet, akan ada perlambatan laju laser tersebut lalu lajunya kembali menjadi cepat saat sudah melewati halangannya. Efek tersebut membuat seakan-akan laser tersebut benar-benar menerobos halangan-halangan yang ada didepannya.
- Arc
- Efek arc diperlihatkan disaat si bocah berbicara dengan hebohnya pada awal cuplikan. Beberapa bagian tubuh dari bocah itu seperti bahu, lengan, dan beberapa area lainnya ikut bergerak, seperti pergerakan asli manusia.
- Secondary Action
- Saat si bocah berbicara dengan hebohnya, beberapa bagian tubuh dari bocah itu seperti bahu, lengan dan beberapa area lainnya ikut bergerak padahal pesan yang ingin animator sampaikan hanya "Si bocah berbicara heboh". Tetapi dengan menambahkan beberapa detail pergerakan, cukup dengan melihat animasinya walaupun tanpa suara kita dapat menerima pesan yang ingin disampaikan oleh sang animator.
- Detail disaat bangunan meledak karena laser, ada efek dimana puing-puing terlempar.
- Detail dimana awan terpecah saat tertabrak laser.
- Detail dimana ada efek hempasan disaat laser meninggalkan atmosfir.
- Detail dimana ada efek hempasan dari ledakan disaat laser menembus planet-planet.
- Timing
- Saat si bocah menusukkan jempolnya ke ujung pensil, waktu seakan-akan melambat dan membuat animasinya terlihat lebih halus.
- Pergerakan dari laser dengan efek partikel cahaya yang bergoyang-goyang abstrak dan juga mengambilan sudut pandang yang sedemikian rupa membuat seakan-akan laju dari laser tersebut terlihat sangat cepat.
- Exaggeration
- Disaat si bocah mulai merasakan rasa sakit dari tertusuk ujung pensil, ada efek dimana rasa sakitnya bagaikan meledak seperti bom atom. Mulai diperlihatkan disaat si bocah teriak kesakitan, ada partikel-partikel yang menggambarkan perasaan si bocah yang merasakan sakit yang amat sangat.
- Disaat si bocah mulai merasakan rasa sakit dari tertusuk ujung pensil, ada efek dimana rasa sakitnya bagaikan meledak seperti bom atom. Mulai diperlihatkan disaat si bocah teriak kesakitan, ada partikel-partikel yang menggambarkan perasaan si bocah yang merasakan sakit yang amat sangat.
- Solid DrawingCuplikan diatas adalah cuplikan dari animasi anime, dimana animasi tersebut adalah animasi 2D. Tetapi sang animator tidak melupakan detail dari animasinya sehingga animasi tersebut terlihat seperti 3D alias nyata.
- Efek kulit jembol si bocah yang tertekan kedalam disaat dia menusukkan jempolnya ke ujung pensil.
- Efek dimana ada partikel-partikel ledakan disaat bangunan meledak.
- Efek awan yang terpecah disaat terlewati laser.
- Efek hempasan disaat laser melewati atmosfir.
- Efek hempasan dari ledakan disaat laser menembus planet-planet.
- Appeal
- Penonton dapat menilai sifat dari si bocah hanya melihat dari potongan gaya rambut, baju yang menyerupai baju taman kanak-kanak ataupun sekolah dasar dan mimik muka dari si bocah.
bang makan bang
BalasHapussiap bang
Hapus